Arief Setiawan "Kiming"
Hai OMK – Indonesia memiliki Arief Setiawan, Doktor Teknik Termuda yang kini tinggal memanen buah yang dia tanam. Kiming sapaan akrap untuk Arief Setiawan, yang lulus sarjana di FT UGM jurusan Teknik Mesin dengan IPK 3,93 di tahun 2008 dan sempat berjualan pisang goreng. Sekarang Kiming mulai meraih mimpinya menjadi miliarder.
“Banyak orang, termasuk saya saat itu, yang berpikir untuk mulai bisnis harus siapkan banyak modal, harus bisnis yang bonafide, harus bisnis yang pasti untung, harus bisnis yang tidak capai, dan lain-lain. Itu juga sempat membayangi saya di masa-masa awal memulai bisnis. Ada beberapa kawan saya yang bahkan bilang, ‘masa mahasiswa IPK 3,93 dari UGM jualan pisang penyet gerobakan!’,” kenang Kiming.
Saat itu modal yang Kiming miliki hanyalah Rp. 700.000,- dan dipergunakan untuk membeli gerobak dengan mengusung label “Pisang Penyet Bang Kiming”. Itu yang terpikir oleh Kiming untuk dapat membiayai studi ke jenjang magister.
Kiming menerima beasiswa dari pemerintah Jepang dan sebulan setelah lulus langsung terbang ke negeri sakura. Tetapi Kiming tidak lantas langsung berkuliah, selama 1 semester dia harus menjadi asisten peneliti terlebih dahulu.
“Bisnis sempat berkembang jadi puluhan cabang namun terpaksa perlahan bangkrut karena saya memutuskan untuk pindah ke Jepang di 2009. Saya lalu coba berbagai macam bisnis dan alhamdulillah! Hampir semua usaha yang saya coba mengalami bangkrut,” kata Kiming sembari bercerita.
Kiming kemudian berpikir untuk menjual sparepart motor gede (moge) asli Jepang ke Indonesia yang berawal untuk memenuhi permintaan kawannya di Indonesia.
“Dimulai dari 1 order per bulan, belasan, lalu jadi puluhan per bulan. Saya putuskan untuk serius di bidang itu. Brand-nya Kiming Motor, pusatnya part moge Indonesia. Saya impor barang dari Jepang, Amerika, Italy, Inggris, dan Tiongkok”. kata Kiming.
Dewi fortuna datang kembali menghampirinya, dia sempat mendapatkan berbagai macam penghargaan akademis mulai dari mahasiswa terbaik, young researcher award, dan best presentation di banyak seminar internasional.
“Mulai tahun 2013 awal, mulai banyak yang request ke saya minta dicarikan barang ini dan itu. Akhirnya dagangan saya enggak hanya sparepart, tapi justru jadi macam-macam. Omset perusahaan di Indonesia tembus miliaran dan saya saat itu masih ‘nyambi’ jadi mahasiswa di Jepang. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka perusahaan trading di Indonesia dengan nama PT. Kiming Indotrading Investama di 2014. Inilah titik awal saya ‘kecelakaan’ saya menjadi trader,” ungkap Bang Kiming.