Dua Anak Muda Kreatif dan Inspiratif Oleh Acer Explorer

Hai OMK – Acer dan Intel menggelar program “Kerja Itu Main,” dan mereka telah menemukan dua orang yang sesuai dibidangnnya untuk menjadi Acer Explorer periode dua dan tiga. Heru Anwari dengan sepeda BMX-nya dan Nike Nadia yang juga seorang social volunteer #TheHappinessProject, mereka berdua adalah orang yang berprestasi dan berpengalaman.

Heru Serta Gairah Prestasi di Dunia BMX

Berawal dari sebuah keisengan mencoba bermain BMX, pada tahun 2006 Heru memulai dengan bermain BMX dengan kategori BMX Street dan sekarang menjadikannya salah satu atlet pro rider BMX Indonesia hingga saat ini.

Tahun 2008 Heru mengalami cedera parah yang menyebabkan vakum dalam bermain BMX, namun di tahun 2009 dia kembali mengejar prestasi dengan menjadi rider BMX junior setelah itu tahun 2010 ia dipromosikan untuk berpartisipasi dalam kompetisi di Indonesia. Heru dinobatkan sebagai Best of The Year 2011 FORNAS dan mendapat penghargaan dari KEMENPORA sebagai pemain terbaik 2014 dalam salah satu kategori BMX.

Prestasi lainnya yang telah Heru raih diantaranya yaitu Juara Umum Flatland 2011 open, Juara 1 Kejurnas [JIXEPO 2013] open, Juara 1 Wimcycle BMX Open Championship Surabaya, Juara 3 Local Heroes Flatland open 2014 Menpora.

Dengan menjadi Acer Explorer yang akan diberikan penghasilan tambahan sebesar Rp 20 juta per bulan, Heru semakin pede untuk mengembangkan prestasi dan kreasinya di bidang industri lifestyle BMX. Selain dalam dunia sepeda atau khususnya BMX free style, Heru akan mencoba peruntungannya dalam duniaclothing. Bagi Heru, ini salah satu peluang yang sangat besar di industri fashion BMX juga membangun relasi dengan komunitas BMX di dalam maupun di luar negeri.

Nike Nadia Dan #TheHappinessProject

Berbeda dengan Heru yang berkecimpung dalam dunia olahraga, Nike Nadia perempuan asal dari Bandung, Jawa Barat ini sarat pengalaman di dunia relawan. Diawali dari keikutsertaannya menjadi sukarelawan dalam lembaga Food and Agriculture Organization (FAO) PBB pada masa kuliah, membuat Nike semakin ingin terjun dan memiliki jiwa sebagai seorang pekerja sosial. #TheHappinessProject, itulah nama yang diberikan Nike untuk pengalaman hidupnya yang memilih untuk bekerja penuh menjadi relawan unit pengaduan Komnas Perempuan Republik Indonesia dalam 2 tahun terakhir ini.

Beberapa social project telah dijalani Nike, di antaranya aktif di social project HIVOS bernama Dance4Life yang mengajak Nike berkeliling ke sekolah-sekolah di Jakarta untuk menarikan tarian raising awareness about HIV AIDS bersama ratusan pelajar. Nike juga aktif di Cewequat Community, sebuah women community based-company yang bergerak dalam memfasilitasi sisterhood. Komunitas ini setiap bulannya mengadakan talkshow gratis untuk perempuan muda. Saat ini Nike juga mengikuti kegiatan Inkuiri Nasional tentang perempuan adat dengan funding UNDP PBB sehingga Nike memiliki kesempatan travelling ke Indonesia timur dimulai dari Lombok, Mataram, Ambon, hingga Papua untuk bertemu dengan perempuan adat di sana.

Untuk Nike, seorang sukarelawan sudah menjadi passion hidupnya. Ditambah lagi Nike suka menulis, ia berkesempatan jadi kontributor di beberapa media ternama di Indonesia. Beberapa penghargaan pun sudah Nike terima, seperti Runner Up Cosmogirl! of The Year 2012, Cita Cinta Change-lebration 2013,  Jawa Pos For Her sebagai Youth Volunteer 2015, Girlfriend! Magazine for Self Respect Campaign, Cewequat of The Month 2014, Pemenang Utama Blogger Competition Women In You by The Flavor Bliss, Finalis Campaign ‘Kuatnya Kelembutan Sunsilk Unilever 2014’, dan Finalis International Competition Global Dialogues 2015 yang diadakan di Kenya dan Guatemala.

Nike telah memiliki rencana yang matang dengan penghasilan sebesar Rp 20 juta yang akan ia terima per bulannya sebagai Acer Explorer. Nike berencana untuk menggunakan uang tersebut untuk menginisia sisocial project lainnya serta melakukan kunjungan ke komunitas-komunitas sukarelawan. Selain itu, untuk mengembangkan passion-nya di bidang sukarelawan, Nike juga memiliki rencana untuk meneruskan pendidikan ke jenjang S2 dalam bidang pengembangan komunitas dan gender.